Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Lengkap Kerajaan Mataram Kuno

Sejarah Lengkap Kerajaan Mataram Kuno (Mataram Hindu)

Sejarah - Kerajaan Mataram Lama atau yang lebih populer disebut Kerajaan Mataram Kuno ini merupakan salah satu kerajaan dengan corak Hindu yang terletak di Pulau Jawa tepatnya di Bumi Mataram, Jawa Tengah. Daerah ini dikenal dengan tanahnya yang sangat subur karena berada di tengah-tengah gunung Sindoro, Tangkuban Perahu, Sumbing, Merapi, Merbabu, gunung Lawu dan pegunungan Sewu. Kerajaan ini sering disebut dengan nama Kerajaan Medang yang merupakan kerajaan agraris.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Lama

Kerjaan Matarm Kuno yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Medang adalah kerajaan yang berdiri sejak abad ke-8 di Jawa Tengah. Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang juga menjadi Raja pertama kerajaan ini. Kerjaan ini terletak di wilayah aliran sungai Bogowonto, Elo, Progo, dan Bengawan Solo, Jawa Tengah. Kerajaan Mataram kuno awalnya di pimpin oleh Sana, tetapi setelah Sana Wafat kepemimpinan di lanjutkan kepada keponakannya yaitu Sanjaya yang juga deikenal sebagai pendiri Kerajaan Mataram Kuno dan berhasil membawa kejayaan untuk kerajaannya.

Pada saat yang sama, kepemimpinan Sri Maharaja Rakai Panangkaran di Jawa Tengah berdiri juga dinasti baru yang beragama Buddha yaitu dinasti Syailendra. Perkembangan dinasti Syailendra menyingkirkan kedudukan dinasti Sanjaya yang menganut agama Hindu. Untuk memperkuat kekuasaan, kedua dinasti ini lelu bergabung, dengan cara menikahkan Putri Pramodhawarni (Syailendra) dengan Rakai Pikatan (Sanjaya).

Setelah kedua kerajaan tersebut bergabung, ditunjuklah Raja Sanjaya sebagai pemimpin kerajaan pertamanya. Raja Sanjaya yang merupakan seorang raja besar dan beragama Hindu Siwa. Setelah Rakai Mataram istrinya meninggal, Rakai Pikatan (Sanjaya) kemudian turun tahta dan digantikan oleh putranya Shankara atau Rakai Panagkaran Dyah Sonkhara Sri Sanggaramadhanjaya.

Masa kepemimpinan Kerajaan Mataram Kuno yang di pimpin oleh Rakai Panangkaran sangat cepat berkembang dengan di pengaruhi oleh sifatnya yang bijaksana dan progresif. Ia dapat menaklukan daerah sekitar seperti Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaya dan Kerajaan Galuh di Jawa Barat.

Tampuk pimpinan kerajaan setelah kekuasaan di pegang Rakai Panangkaran, keudian di turunkan kepada Rakai Panunggalan yang berhasil membangun beberapa candi megah yang masih berdiri hingga sekarang yang mampu menunjukkan eksistensi Kerajaan Mataram Kuno kala itu.

Setelah Rakai Panunggalan meninggal, pemerintahan di gantikan oleh Rakai Warak. Pada masa kepemimpinan Rakai Warak, ia lebih terfokus untuk menyebarkan agama Hindu dan Buddha. Dan hasilnya adalah banyak masyarakat yang mengetahui agama tersebut, bahkan tidak sedikit juga yang kemudian memeluk agama Hindu dan Budha kala itu.

Selanjutnya, ketika Rakai Warak meninggal, kepemimpinan dilanjutkan oleh Rakai Garung dan dilanjutkan kembali oleh Rakai Pikatan, Pada masa inilah Rakai Pikatan menghidupkan kebudaayan Hindu Kembali. Wilayah kekuasannya juga bertambah menjadi semakin luas, meliputi seluruh Jawa Timur dan Jawa tengah. Hingga akhirnya ia membangun sebuah candi yaitu Candi Prambanan, Rakai Pikatan kemudian meniggal dan digantikan oleh Rakai Kayuwangi.

Raja -Raja Kerajaan Mataram Kuno

Berikut ini raja - raja yang pernah menguasai Kerajaan Mataram Kuno / Kerajaan Mataram Hindu: 
  1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
  2. Rakai Panangkaran (760-780 M)
  3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra (780-800 M)
  4. Rakai Warak alias Samaragrawira (800-820 M)
  5. Rakai Garung alias Samaratungga (820-840 M)
  6. Rakai Pikatan dan Maharatu Pramodawardhani (840-856 M)
  7. Rakai Kayuwani alias Dyah Lokapala (856-882 M)
  8. Rakai Watuhumalang (882-899 M)
  9. Rakai Watukura Dyah Balitung (898-915 M)
  10. Mpu Daksa (915-919 M)
  11. Rakai Layang Dyah Tulodong (919-924 M)
  12. Rakai Sumba Dyah Wawa (924 M)
  13. Rakai Hino Sri Isana alias Mpu Sindok (929-947 M)
  14. Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (sejak 947 M)
  15. Makutawangsawardhana (hingga 985 M)
  16. Dharmawangsa Teguh (985-1007 M)

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno memiliki cerita sendiri disetiap pemimpin kerajaannya pada masa kemasa. Berikut ini raja-raja yang memiliki pencapaian besar ketika berkuasa adalah sebagai berikut:

1. Sanjaya
Sebagai pemimpin pertama Mataram Kuno membangun pondasi kerajaan yang mampu menerima berbagai kalangan agama. Hal ini nantinya terlihat dengan adanya dua wangsa yang berbeda agama. Syailendra beragama Buddha, Sanjaya beragama Hindu. Masih ada pula aliran campuran lainnya yang eksis di lingkungan kerajaan.

2. Rakai Panangkaran
Sebagai raja mampu menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya, dan melanjutkan iklim toleransi antar agama yang baik. Ia membuat pemukiman khusus penduduk beragama tertentu sehingga menghindarkan konflik. Ia juga memulai pembangunan komplek besar Candi Borobudur dan Candi Sewu yang bercorak Budha.

3. Rakai Pikatan
Rakai Pikatan merupakan penerus tahta dari wangsa Sanjaya, ia berhasil mengalahkan kandidat dari wangsa Syailendra yaitu Balaputradewa. Rakai Pikatan memulai pembangunan komplek percandian Hindu terbesar yaitu Candi Prambanan. Pada masa ini konflik yang berlangsung sampai ratusan tahun kemudian dengan Sriwijaya dimulai.

4. Dyah Balitung
Dyah Balitung yang berkuasa dari 898-910 M dianggap sebagai raja yang berhasil dalam hal ekspansi kekuasaan. Ia menguasai banyak wilayah di timur dan menguasai jalur perdagangan melalui Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Dua aliran sungai yang kemudian menjadi pilihan ketika Mpu Sindok memindahkan kekuasaannya ke timur, sekitar wilayah Jombang.

Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh memuncaknya konflik antara Mataram dan Sriwijaya. Dharmawangsa Teguh melancarkan serangan melalui laut ke Palembang. Namun Raja Sriwijaya, Sri Cudamaniwarman meminta bantuan Cina sehingga serangan tersebut dapat digagalkan setelah enam belas tahun berperang (990-1006). Sriwijaya membalas serangan tersebut pada tahun 1016-1017, ketika seorang tokoh bernama Haji Wurawari melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Dharmawangsa. Kerajaan Mataram atau Medang hancur, salah satu anggota Wangsa Isana yaitu Airlangga membawa seluruh pengikutnya dan mendirikan kerajaan Kahuripan yang terletak di tepi sungai Brantas.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno / Mataram Hindu

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno adalah sebagai berikut:

Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan sejumlah candi seperti:

1. Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah)
Candi Borobudur adalah candi bercorak Buddha terbesar di dunia. Candi ini dibangun di bawah wangsa Syailendra pada abad ke-7 Masehi, yang pada masa itu diselesaikan pada masa kekuasaan Samaratungga. Candi ini berisi berbagai kisah keagamaan Buddha, serta hal-hal yang berkaitan dengan praktik-praktik keagamaan.

2. Candi Prambanan (Sleman, DIY)
Candi Prambanan adalah komplek candi bercorak agama Hindu yang dibangun oleh Mataram. Prambanan dibangun sekitar abad ke-8 Masehi di bawah pimpinan Rakai Pikatan dan Dyah Balitung. Prambanan adalah Candi bercorak Hindu terbesar di Indonesia. Bersama dengan Borobudur diresmikan sebagai warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO.

3. Candi Kalasan (Sleman, DIY)
Candi Kalasan adalah salah satu candi bercorak Buddha yang didirikan oleh Mataram. Prasasti Kalasan menunjukkan bahwa Candi ini dibangun sekitar tahun 778 dan diperuntukkan bagi penghormatan atas Boddhisatva, Tarabhawana, dan vihara untuk para pendeta. Rakai Panangkaran memerintahkan pembangunan Candi ini di Sleman.

4. Candi Plaosan (Klaten, Jawa Tengah)
Candi Plaosan adalah Candi bercorak Buddha yang dibangun di wilayah Klaten. Candi ini berdiri berdekatan dengan Candi Sewu dan Candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan.

5. Candi Gedong Songo (Semarang, Jawa Tengah)
Candi Gedong Songo yang terletak di lereng Ungaran, Kabupaten Semarang. Terletak cukup jauh apabila dibandingkan dengan komplek Candi yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya. Candi ini bercorak Hindu, dan dibangun pada abad ke-9 yang dimungkinkan diperintah oleh Rakai Pikatan. Candi ini terletak 1200 meter di atas permukaan laut dan terdiri atas sembilan buah candi.

Selain candi-candi di atas, adapula peninggalan berupa prasasti yang mengukir kisa kerajaan hingga silsilah kerajaan. Prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno antara lain:

1. Prasasti Canggal
Prasasti ini disebut juga Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya (732 M). Benda ini ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Salam, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini memakai bahasa Pallawa dan Sansekerta.

2. Prasasti Kelurak
Prasasti ini dibuat pada 782 M dan ditemukan di sekitaran Candi Lumbung, Desa Kelurak, Kompleks Percandian Prambanan, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri yang diperintah oleh Raja Indra Sri Sanggramadhananjaya.

3. Prasasti Mantyasih
Prasasti ini ditemukan di Kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah. Prasasti ini berisi daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Belitung. Selain itu, di dalamnya juga memuat bahwa Desa Mantyasih ditetapkan Balitung sebagai desa bebas pajak.

Selain ketiga prasasti di atas, ada sejumlah prasasti lainnya yakni:
- Prasasti Sojomerto
- Prasasti Tri Tepusan
- Prasasti Wanua Tengah III
- Prasasti Rukam
- Prasasti Plumpungan
- Prasasti Siwargrha
- Prasasti Gondosuli
- Prasasti Kayumwungan/Karang Tengah
- Prasasti Sankhara
- Prasasti Ngadoman
- Prasasti Kalasan

Post a Comment for "Sejarah Lengkap Kerajaan Mataram Kuno"